Saya hanya membahas mengenai ISO dan petunjuk pemakaiannya. Disini akan saya
bahas mengenai faktor-faktor yang akan mempengaruhi kita dan bisa kita jadikan
bahan pertimbangan untuk mengganti ISO setting pada saat kita akan mengambil
gambar.
Yups,bener sekali,ada beberapa
pertimbangan yang harus kita perhatikan sebelum mengganti ISO setting,dan
beberapa pertimbangan itu adalah :
1.Cahaya ==> seberapa terang
cahaya yang menyinari objek
2.Noise ==> apakah kita ingin
gambar dengan noise atau tidak
3.Tripod ==> bawa tripod atau
tidak
4.Objek bergerak atau diam ==>
apakah objek yang kita foto bergerak atau diam
Ya,ke-empat faktor diatas perlu kita
pertimbangkan apabila akan mengubah ISO setting
"mengapa
demikian?"
Karena dengan mengubah ISO setting
maka juga akan berpengaruh pada kecepatan shutter speed dan besar kecilnya
aperture pada kamera,yang nantinya juga mempengaruhi hasil dari foto yang kita
ambil.
Oke,biar lebih jelasnya saya
terangkan satu-persatu keempat faktor diatas :
1.Cahaya
Seperti kita ketahui peranan cahaya
dalam fotografi sangat berati sekali,itupun juga berpengaruh pada ISO setting.
apabila cahaya cukup maka kita gunakan ISO kecil dan apabila cahaya tidak
mencukupi maka gunakanlah ISO tinggi agar sensor gambar peka sehingga bisa
menyerap cahaya dengan cepat.
Tetapi konsekuensi dari penggunaan
ISO tinggi hasil gambar akan terlihal noise.
2.Noise
Diatas diterangkan apabila kita
menggunakan ISO tinggi maka hasil gambar akan noise,ya hal itu dikarenakan
sensor gambar dipaksa untuk menyerap cahaya secara cepat pada kondisi
pencahayaan yang rendah (gelap).
Apabila kondisi cahaya gelap dan
kita tidak ingin hasil gambar yang noise maka pilihlah ISO setting yang rendah
dengan konsekuensi shutter speed akan menjadi lama menutupnya karena diperlukan
waktu lama bagi sensor gambar dalam menyerap cahaya. Oleh karena itu diperlukan
tripod.
3.Tripod
Tripod berfungsi untuk menopang
kamera agar stabil,pada saat pencahayaan rendah dan kita ingin menghasilkan
foto yang bersih tanpa noise sangat dibutuhkan tripod,karena dengan ISO rendah
dan pencahayaan rendah maka kitapun harus memilih shutter speed dengan
kecepatan rendah,dimana bila shutter speed rendah diperlukan kestabilan
kamera,karena ada gerakan sedikit maka hasil gambar akan blur.
4.Objek bergerak atau diam
Hal ini juga harus
diperhatikan,apabila objek yang akan kita ambil bergerak dan pencahayaan rendah
kita harus memilih ISO tinggi agar kita bisa memilih shutter speed yang cepat
untuk merekam moment tersebut,contoh : konser musik dalam gedung
Tetapi apabila objek diam tidak ada
salahnya kita pakai ISO rendah agar gambar tidak noise tapi perlu diingat
kestabilan kamera.
ISO adalah salah satu aspek penting
dalam fotografi digital saat ini,
Di dalam kamera digital terdapat ISO setting,lalu apa
sebenarnya ISO itu sendiri?
Seperti biasa sebelum menjawab pertanyaan diatas,saya akan mengajak kembali ke
masa dimana kita menggunakan kamera film,pada saat kita akan membeli
film,pasti penjual akan bertanya,"mo pake ASA berapa?"
Nachhh... sebenarnya ISO dan ASA adalah sama, ISO adalah istilah internasional
sedangkan ASA adalah istilah jepang,trus ada lagi DIN kalo yang ini adalah
istilah eropa.
"Jadi
apa dong ISO/ASA/DIN?"
Weiittss... tenang brother,nich mo
dijelasin..
ISO dalam fotografi yang masih
menggunakan film berarti kadar kepekaan film terhadap cahaya.
Kalo dalam dunia fotografi digital
yang mana tidak menggunakan film lagi,maka ISO adalah kadar kepekaan sensor
gambar terhadap cahaya.
Kadar kepekaan/sensitifitas sensor
gambar ini diwakili dengan angka,contoh: ISO 100,ISO 200,ISO 400,dst...
"lho..
ada banyak juga setting ISO,trus buat apa itu masing-masing ISO dengan angka
yang berbeda?"
Sabar brotheeeerr..
Seperti diterangkan diatas bahwa ISO
adalah kadar/ukuran kepekaan sensor gambar terhadap cahaya,maka semakin besar
angka pada ISO maka semakin peka pula sensor gambar terhadap cahaya.
"Jadi
apa maksud dari kepekaan terhadap cahaya?"
Kepekaan sensor gambar diartikan
sebagai kekuatan sensor untuk menyerap cahaya,jadi semakin peka maka semakin
kuat sensor menyerap cahaya.
Jadi
kesimpulannya apabila cahaya disekeliling mencukupi gunakanlah ISO
rendah,karena cahaya sudah cukup maka tidak diperlukan kekuatan untuk menyerap
cahaya dari sensor gambar,tetapi apabila cahaya disekeliling redup atau gelap
maka gunakanlah ISO tinggi karena sensor gambar memerlukan kekuatan untuk
menyerap cahaya.
Petunjuk pemakaian ISO setting:
1.ISO rendah
Yang termasuk dalam rentang ISO
rendah adalah ISO 25 - ISO 200,pada rentang ISO rendah ini sangat cocok untuk
untuk situasi outdoor dengan sinar matahari yang terang dari pagi sampai siang.
2.ISO sedang
Rentang ISO sedang yaitu ISO 400 -
ISO 800,baik digunakan untuk outdoor pada sore hari atau dalam keadaan
mendung.
3.ISO tinggi
ISO tinggi digunakan untuk pemotretan dalam
keadaan cahaya gelap,yang termasuk dalam ISO tinggi adalah ISO 1600 keatas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar