1.1 GAMBAR SEBAGAI “BAHASA TEKNIK”
Walaupun orang di seluruh dunia
berbicara dengan bahasa yang berbeda-beda, suatu bahasa gambar yang umum telah
ada sejak awal waktu. Bentuk tulisan yang paling awal adalah melalui bentuk
gambar, misalnya hieroglyphics Mesir. Kemudian
bentuk-bentuk ini disederhanakan dan menjadi simbol-simbol abstrak yang dipakai
dalam tulisan kita hari ini.
Sebuah
gambar adalah suatu bentuk goresan yang sangat jelas dari benda nyata, ide atau
rencana yang diusulkan untuk pembuatan atau konstruksi selanjutnya. Gambar
mungkin berbentuk banyak, tetapi metode membuat gambar yang sangat jelas adalah
sebuah bentuk alami dasar dari komunikasi ide-ide yang umum.
Dalam
dunia permesinan penemuan-penemuan baru dalam bidang permesinan seperti mesin-mesin
otomatis mempermudah kerja manusia. Pada
awalnya penemuan itu tercipta dalam pikiran ilmuwan yang ahli dalam bidang
permesinan. Suatu mesin, struktur atau sistem baru harus ada dalam pemikiran
insinyur atau pembuata rencana sebelum bisa menjadi kenyataan. Konsep awal atau
ide biasanya tertulis pada kertas atau sebagai suatu gambar pada layar komputer
dan dikomunikasikan pada orang lain melalui bahasa gambar (graphic language)
dalam bentuk sketsa-sketsa tangan.
Untuk itu seorang sarjana teknik mesin harus mampu
menuangkan ide-ide ciptaannya ke dalam gambar-gambar sketsa. Disamping itu seorang sarjana teknik
mesin harus mampu memberi contoh cara mengerjakan, langkah-langkah kerja atau
proses pembuatan mesin kreasinya.
1.2 BAHASA GAMBAR
Gambar
teknik paling awal yang pernah ada adalah gambar denah untuk sebuah rencana
benteng yang digambarkan oleh insinyur bangsa Chaldean kira-kira 4000 tahun
yang lalu yang bernama Gudea yang diukir pada kepingan batu. Gambar
itu dibuat serupa dengan denah yang dibuat oleh arsitek jaman sekarang. Walaupun sudah berusia 4000 tahun tetapi para insinyur
dapat membaca gambar itu. Dengan kata lain gambar dapat dipakai sebagai alat
komunikasi yang paling efektif dibandingkan dengan bahasa tulisan.
Dalam dunia teknik, komunikasi secara lisan akan banyak
menimbulkan kesulitan. Hal ini karena di dunai ini terdapat banyak macam bahasa
dan dialek-dialek yang digunakan sehingga kemungkinan seseorang sulit mengerti
atau bahkan tidak tahu apa yang dibicarakan oleh orang yang berbeda bahasanya.
Seseorang yang berkomunikasi secara
lisan dengan orang lain yang berbeda bahasa akan menterjemahkan bahasa orang
lain tersebut ke dalam bahasanya sendiri. Baru setelah itu dapat menterjemahkan
bahasa serta kehendak dari orang lain tersebut. Kesulitan semacam ini sangat
dirasakan di kalangan orang-orang yang berkecimpung di bidang teknik. Misalnya,
dalam suatu bengkel, seseorang memesan sebuah poros yang sederhana, maka
pemesan tersebut harus berbicara dengan pembuatnya. Pembicaraan itu kadang memakan
waktu yang lama untuk hasil yang diharapkan. Tentu saja cara diatas tidak
efisien dipandang dari segi kehilangan waktu.
Untuk mengatasi hal diatas,
orang-orang yang berkecimpung di bidang teknik berusaha mendapatkan cara
berkomunikasi yang lebih universal dan bisa dimengerti oleh orang-orang teknik
di seluruh dunia. Untuk mencapai maksud diatas, orang-orang teknik menggunakan
gambar sebagai alat berkomunikasi dalam pekerjaan mereka di bidang teknik dan
industri.
Pada
saat seorang perencana meminta pekerja atau pelaksana untuk mengerjakan suatau
benda kerja, ia cukup memberikan suatu gambar kerja. Dalam peristiwa ini
perencana menggunakan gambar sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pelaksana.
1.3 FUNGSI GAMBAR
Gambar yang sangat jelas telah
berkembang melalui dua jalur yang berbeda, menurut tujuannya gambar dibedakan
menjadi: (1) artistik dan (2) teknik.
Sejak waktu permulaan, para artis
telah mempergunakan gambar-gambar untuk menyatakan keindahan, filosofi atau
ide-ide abstrak lainnya. Orang belajar dengan cara berbincang-bincang dengan
orang tua mereka dan dengan melihat patung, foto atau gambar-gambar ditempat
umum. Setiap orang bisa mengerti foto-foto, dan mereka adalah
sumber informasi utama. Jalur lain di mana gambar telah berkembang adalah dalam
bidang teknik. Dalam gambar teknik, pembuat gambar menuangkan ide perencanaan
dari suatu benda atau bangunan yang akan dibuat atau dibangun.
Perkembangan
gambar teknik dimulai dari dataran Eropa. Pada
awal abad ke-15, teori tentang proyeksi benda terhadap bidang imajinasi atau
bidang proyeksi diketemukan oleh arsitek-arsitek Italy . Teori ini dikenal sebagai
gambar perspektif. Teori proyeksi tegak lurus atau proyeksi orthogonal baru
dibuat pada abad ke-19, setelah pengetahuan tentang gambar teknik tersebar ke
seluruh dunia. Proyeksi ini disebut juga proyeksi kwadran I (The first angle
projection).
Di Amerika timbulah aliran-aliran
yang pro dan kontra terhadap teori proyeksi ini. Kemudian lahirlah sebuah
pendapat yang mengatakan bahwa letak pandangan-pandangan pada gambar proyeksi
bisa ditempatkan pada tempat yang semestinya atau secara natural, yaitu
pandangan kanan ditempatkan di sebelah kanan pandangan depan, pandangan atas
diletakkan di atas pandangan depan dan sebaliknya. Teori ini kemudian disebut
proyeksi kwadran III (the third angle projection).
1.4.PENGEMBANGAN
GAMBAR DAN KEADAAN TEKNIK
Sejak
permulaan sejarah, perkembangan pengetahuan teknik telah disertai, dan sangat
memungkinkan, oleh suatu gambar yang sesuai. Saat ini hubungan dekat antara
penerapan teknik dan ilmu pengetahuan dan bahasa gambar umum lebih penting dari
yang pernah ada sebelumnya, maka para insinyur, ilmuwan dan teknisi yang
mengabaikan atau kurang bagus dalam cara menyampaikan pernyataan prinsipnya di
bidang teknik adalah buta huruf dalam jabatannya. Maka, latihan penerapan
gambar teknik sesungguhnya dibutuhkan pada setiap sekolah teknik.
Pada permulaan industri, perencana
dan pembuat merupakan orang yang sama. Dalam hal demikian gambar hanya berarti
sebagai alat berfikir, dan gambar hanya merupakan gambar konsep. Oleh karena
itu aturan gambar tidak diperlukan.
Seiring dengan perkembangan jaman,
maka gambar teknik yang semula hanya merupakan gambar konsep berubah menjadi
fungsi gambar “untuk menyampaikan informasi” dan “cara berpikir”. Standar
gambar harus dipersiapkan sebagai standar yang berlaku untuk umum.
Sebagai bahasa universal yang
digunakan di seluruh dunia, gambar teknik juga mempunyai susunan tata bahasa
dan strukturnya. Artinya dalam gambar ada aturan tertentu yang seragam, seragam
dalam bentuk dan maksudnya agar mudah dipahami dan dimengerti oleh semua orang.
Aturan tersebut dinamai normalisasi.
Dalam dunia internasional, badan
internasional yang menangani masalah normalisasi adalah International Standard
Organization (ISO). Badan ini mengurusi normalisasi di bidang teknik, kecuali
untuk listrik dan elektronika. Untuk bidang elektronika ditangani oleh ICE (International
Commission Electrotechnical).
1.5 SIFAT-SIFAT GAMBAR
Sifat-sifat gambar dapat berupa
tujuan-tujuan gambar yaitu:
a)
Internasionalisasi
gambar
Agar supaya tujuan pembagian kerja
secara internasional dan perkenalan dengan teknologi asing, maka
penunjukan-penunjukan dalam gambar harus sama secara internasional, maupun
ketentuan-ketentuan dari pengertian cara-cara penunjukan dan lambang harus
diseragamkan secara internasional.
Dalam lingkungan teknologi tinggi,
akibat dikenalnya teknologi, golongan yang harus membaca dan mempergunakan
gambar meningkat jumlahnya. Akibatnya diperlukan mempopulerkan gambar.
c)
Perumusan
gambar
Hubungan yang erat antara
bidang-bidang industri yang berlainan seperti permesinan, struktur, kapal dan
lain-lain, untuk mempersatukannya dalam satu proyek besar diperlukan perumusan
yang tepat dalam mengidentifikasi standar-standar gambar masing-masing.
d)
Sistimatika
gambar
Dalam gambar kerja, isi gambar
menyajikan banyak perbedaan-perbedaan, tidak hanya dalam penyajian bentuk dan
ukuran, tetapi tanda-tanda toleransi ukuran, toleransi bentuk dan keadaan
permukaan juga.
Dilain pihak, bersamaan dengan
sistematika teknologi, pentingnya gambar dengan lambang grafis telah meningkat,
dan lambang-lambang ini dipergunakan secara luas sebagai diagram blok atau
aliran proses dalam berbagai-bagai bidang industri.
Dibawah keadaan-keadaan demikian,
jangkauan yang berkembang dan isi gambar sangat memperkuat susunan dan
kosolidasi sistem standar gambar.
Penghematan tenaga kerja dalam
menggambar adalah penting, tidak hanya untuk mempersingkat waktu, tetapi juga
untuk meningkatkan mutu rencana. Oleh karena itu penyederhanaan gambar menjadi
masalah penting untuk menghemat tenaga dalam menggambar.
f)
Modernisasi
gambar
Bersamaan dengan kemajuan teknologi,
standar gambar juga telah dipaksa mengikutinya. Dapat disebutkan di sini
cara-cara modern yang telah dikembangkan. Seperti misalnya pembuatan film
mikro, mesin gambar otomatis dengan bantuan komputer, perencanaan dengan
bantuan komputer, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar